Selasa, 05 Maret 2013

Gadis Lincah


Gadis Lincah
By : Devi Nur Safitri

Dia terkenal dengan senyuman khasnya yang sangat manis, keramahan dan kecuekannya kepada cowok, jika banyak yang mengaguminya itu sangat wajar walaupun dia tidak terlalu cantik namun senyumannya dapat meluluhkan hati seseorang setiap melihat tingkah dan senyumnya. Banyak yang mengaguminya cowok ataupun cewek namun jika yang mengagumi ada beberapa cowok mereka hanya bisa mengaguminya dari jauh karena nanti ada yang marah alias gadis ini sudah ada yang punya (punya pacar). Beberapa cowok dikelas ada yang tak suka dalam artian tak suka sifatnya yang agak centil dan terlalu lebay, sedikit crewet juga . Namun gadis ini tak mengambil hati jika diejek karena dia selalu tersenyum dan menerima pendapat orang lain. “seandainya aku jadi Rey pasti akan aku pandangi terus Vita yang cantik,lugu, cerewet dan manis” hampir setiap cowok yang melihat Vita membicarakan itu. Banyak gadis-gadis cantik disekolah Vita namun mereka sombong dan cueknya minta ampun.
        Kebetulan sore nanti sepulang sekolah ada les kursus Fisika jadi semua murid kelas 8M tidak pulang karena mereka langsung kursus.
Sepulang sekolah, “Vita pulang bareng ya? Soalnya bundaku ndak bisa jemput aku, eh maksudku ketempat kursus bareng, aku yang boncengin kamu” tanya Rey sambil memakai sepatu. “iya” jawab Vita singkat karena susah menali sepatunya
“dasar anak kecil, manja! Sini aku taliin biar cepet!” tawar Rey kepada Vita, “hay Vita manis, perlu bantuan mau pulang ya?” sapa kakak kelas dan cowok-cowok lain.
Ditanya seperti itu Vita cuek karena dia males dengan cowok-cowok lagian juga ada Rey teman dekat Vita. “huftttt.. sabar Rey, cepet!” Rey menghembus nafas dalam-dalam karena sebenarnya dia sangat cemburu, kemudian dia memasang tali sepatu Vita dengan kasar. “Vita aku pulang dulu ya? dadaaaaaaaaaaaa” sapa teman-teman Vita. “iya Girls” balas Vita.
Setelah itu Vita dan Rey menuju keparkiran sepeda, “surat apa ini?” tanya Rey kepada Vita karena dikeranjang Vita terdapat amplop berwarna pink yang kelihatannya itu surat cinta . “mmm ndak tau buang aja” balas Vita cuek karena dia takut Rey marah ketika membaca surat itu
“cuek banget, aku nggak suka, jangan mentang-mentang” tegas Rey, “iya deh maaf, ya udah baca aja!” suruh Vita.

Hay Vita,
Vita, Rey itu begitu beruntung bisa mendapatkanmu, gadis baik, manis, lucu dan lain. Kapan aku bisa mendapatkanmu
Sudah 2 tahun aku mengagumimu, dari jauh pun aku selalu memerhatikanmu, semoga kau cepat-cepat tahu siapa aku?
                                                          By : pengagum rahasiamu
 









Selesai membaca lagi-lagi Rey menghela nafas panjang, perasaan Rey campur aduk karena memikirkan fans-fans Vita. Sementara Vita, dia memang cuek tapi bukannya shok , dia males mengurusi semuanya karena hanya Rey yang disukainya.
“marah?” tanya Vita pelan. “nggak, hanya saja cemburu, ayok cepat naik!” jawab Rey agak jengkel.
Vita pun segera naik kesepedanya dan rey memboncengkannya. Sampai ditempat kursus Rey segera mencari tempat yang tepat untuk memakir sepeda Vita, Vita pun menunggu Rey.
“ciehhhhhhhhhhh.. so sweet banget” kata chibi dkk, “aku cemburu pokoknya” kata Ditra sahabat Vita
Vita tak menjawab hanya saja dia tersenyum. Kemudian secara tiba-tiba Rey menggandeng Vita, perasaan Vita dag dig dug keringat bercucuran dari keningnya. Dengan tersipu malu Vita duduk disamping Rey karena kebetulan juga hari ini kursus untuk Fisika adalah praktek, dan Vita kebetulan beranggotaan dengan Rey juga.
        Praktek fisika tersebut memang konsepnya agak kotor-kotor karena menggunakan batu bara hitam sebagai bahannya. “hey Vita sayang......” lagi-lagi teman-teman Vita yang cowok menggodanya. “nggak nggak Rey jangan marah, kita just kidding” lanjutnya, “ tapi aku beneran” kata Ditra yang membuat Vita sangat kaget
“Ditra kan sahabatku, tapi surat yang dikeranjangku tadi kok mirip tulisannya Ditra ya? Ahh nggak mungkin” gumam Vita tak menentu.
“heh!” kata Rey pada Ditra kemudian Rey tersenyum saja.
10 menit lagi jam kursus Fisika selesai, semua sudah berkemas untuk persiapan pulang, saat hendak mengambil tissu didepan Chibi tiba-tiba srettttttttt.. Ditra menabarak Vita dengan tidak sengaja, kemudian menolong Vita kejadian itu tidak diketahui oleh Rey karena dia sibuk dengan tas Vita yang talinya putus. “maaf.... oh ya kamu sudah baca suratku tadi?” kata Ditra lirih, “apa? Itu kamu” jawab Vita yang masih dipangkuan tangan Ditra kemudian Rey datang menghampiri Vita “berdiri! Ada yang sakit?” tanya Rey pada Vita agak kasar “ enggak kok, maaf ya tadi nggak sengaja jangan marah!” kata Vita , “ya” jawab Rey singkat kemudian meninggalkan Vita.
        Semua boleh pulang, Rey tidak pulang bersama Vita karena Rey sudah dijemput oleh ayahnya yang baru pulang kerja. “dadaaaaa Vita sayang, hati-hati dijalan pulang sama Tommy aja!” kata Rey tertawa, “iyalah terus sama siapa lagi?” goda Vita. “jangan sama Ditra, awas kamu, sudah la pulang Tommy udah didepan!” Rey memberitahu “yayayaya Bebeb bawel” kata Vita malu-malu karena memanggil Rey seperti itu dengan kilaf. “dasar pemalu, sudah buruan lemot!” ejek Rey “jahat! OKE BOSS” jawab Vita semangat.
        Diperjalanan Vita dan Tommy diam-diaman dan sepertinya mereka tak saling menganggap jika mereka pulang berduaan. Tommy anaknya pendiam, lugu, agak nakal sementara Vita anaknya cueknya minta ampun sama cowok jadi mereka berdua diam saja. Ketika melewati perbatasan lalu lintas dari belakang terdengar bunyi speaker sepeda, saat melihat kebelakang Tommy dan Vita kaget karena ada Ditra yang boncengan dengan Tama. Tama adalah gadis kaya, cantik tapi sombong , dia juga terkenal Playgirls nya jadi kalau digabung dengan Ditra sangat cocok karena Ditra terkenal dengan Playboy nya tapi dia sebenarnya baik, dan penyayang cewek. Banyak cewek yang menyukainya bahkan Vita dulu pernah suka kepada Ditra sebelum jadian sama Rey.
        “heh Vit, hati-hati nanti Rey marah loh. Dan Loe Tommy jangan macam-macam sama Vita” teriak Ditra kemudian mendahului Vita dan Tomyy, karena sama-sama lugu dan agak cuek Vita dan Tommy tidak menanggapi omongan Ditra.
Sesampai dirumah Vita segera membuka hpnya, ternyata terdapat  beberapa panggilan tak terjawab dan beberapa pesan baru, itu semua dari Rey yang selalu menghawatirkannya. Namun Vita tak langsung membalas pesan dari Rey dia malah duduk di sofa kamarnya dan merenungkan saat dia jatuh ditempat kursus tadi dan Ditra menolongnya dan kemudian Ditra bertanya padanya mengenai surat yang ada dikeranjang sepeda Vita. (kenapa ya dulu sewaktu aku suka sama Ditra, Ditra tak pernah menghiraukan aku . dia selalu dengan Tama yang sangat membuat aku cemburu dan saat itulah aku dingin dengan cowok karena aku bukan cewek murahan, perasaanku tidak menentu setiap aku melihat Ditra apalagi tadi sewaktu dia berboncengan dengan Tama si Nenek Sihir) Renung Vita kemudian dia menghela nafas panjang-panjang dan segera bersih-bersih diri selesai itu dia mengambil handphonenya “haduh.. Rey telfon aku mulu nih, astaga! Aku sms aja” Vita lupa jikalau dia belum membalas sms Rey ataupun mengangkat telefon dari Rey, karena hari Vita merasa sangat capek sekali. Taklama kemudian Rey menelfon Vita
haloo, kamu kemana aja di sms nggak dibalas, ditelfon gak diangkat juga. Kenapa sih? Mulai bosen ya udah. Maless gue sama Loe” Rey marah pada Vita lewat telefon
bukan kok Rey” jawab Vita dengan nada lirih karena Rey marah
alasan! Gak usah sms gue” jawab Rey kemudian dengan nada pelan kemudian telfon dimatikan.
        “Ya Allah ada apa denganku, jangan-jangan aku mulai suka lagi dengan Ditra, MasyaAllah aku pokoknya nggak boleh suka lagi sama cowok Playboy itu” kata Vita mengeluh kemudin dia meletakkan handphonenya diatas meja belajar dan ia segera mandi
Seusai itu dia belajar karena besok ada ulangan Fisika dan Matematika. Tit tit tit.. suara handphone Vita berbunyi dengan sangat lengah Vita meraih handphonenya kemudian melihat siapa yang menelpon dia. Ternyata itu telfon dari Ditra, Vita segera mengangkat
“hallo Vita, ini aku Ditra Vit besok sepulang sekolah kamu jangan pulang dulu ya? Please ku mohon”
“memangnya ada apa Dit?” tanya Vita tak mengerti
“aku pengen ngomong sesuatu kekamu, dan aku harap hal ini tidak diketahui  oleh Rey. Aku takut dia akan memarahimu”
“maaf, bukannya aku tidak mau, aku takut Rey marah, karena hari ini Rey dan aku lagi marahan. Maaf ya Dit. Tutup saja telfonnya aku mau belajar, jangan ganggu aku” pinta Vita pada Ditra lewat telefon
“hefttttttttt..” jawab Ditra mulai lemas dengan Vita yang selalu cuek dengannya, kemudian Ditra segera menutup telfonnya.
        “astaga sudah jam 6” kata Vita kaget, dan masih diranjang kamarnya masih berselimut
Vita segera menuju kekamar mandi dan bersiap-siap untuk sekolah. Selesai itu tantenya menawarinya untuk makan pagi atau sarapan, dengan lembut Vita menolak dan kemudian dia bergegas berangkat dengan terburu-buru
“permisi Pak! Tolong anterin Vita sekolah.” Suruh Vita kepada Pak Bakri (sopirnya, juga sopir Omnya)
“oh iya Non silahkan!” jawab Pak Bakri ramah kepada Vita, karena Vita atasannya
Sampai didepan sekolah Vita bergegas turun dari mobil mewah itu dan segera lari kecil menuju kekelas, karena kelasnya berada diatas, dia mengurungkan niatnya untuk berlari jadi dia berjalan dengan santai menuju tangga yang akan kekelasnya. “morning dedek Vita, tumben baru berangkat” tanya kakak kelasnya dengan centil. Yah seperti biasa Vita tak akan menjawabnya karena memang selain cuek kepada laki-laki dia tak suka cowok excesive atau berlebihan.
“dek” sapa Mbak Virna kepada Vita dik kelasnya, “iya mbak” Vita membalas dengan senyuman khasnya yang sangat manis. Sampai dikelas Vita melihat Rey berduaan dengan Natalia, Vita tak menghiraukan karena dipikirannya paling juga Rey minta ngajarin Matematika pada Natalia.
“hallo Vita” sapa teman-teman cowok Vita, “morning” kata Ditra pada Vita.
“ hello Vita, baru datang ya?” tanya Rahma pada Vita. “iya girls” Vita menjawab sambil tersenyum kemudian meletakkan tasnya dibangku.
Saat hendak akan keluar kelas dengan Yani dan Raya kemudian datanglah Natalia padanya, Natalia itu anaknya baik, agak pendiam, dan terkadang nyebelin.
“sorry ya Vit, jangan cemburu” kata Natalia dengan santai, karena merasa dilecehkan atau diejek oleh Natalia, Vita diam saja meskipun sebenarnya dia cemburu dengan natalia. Dan segera meninggalkan Natalia.
Vita bergurau-gurau dengan Yani dan raya diluar kelas, Vita memang anaknya lucu kayak pelawak. Melihat kedua sahabatnya Yani dan Raya sedang galau karena ada masalah Vita mengguraui sahabatnya walaupun sebenarnya Vita adalah salah satu orangyang galau diantara kedua sahabatnya, namun Vita tetap enjoy tak berfikir lebih tentang kesedihannya.
Kemudian Vita dkk masuk kekelas, sebenarnya hari ini Vita malas sekali sekolah karena bertengkar dengan Rey. Dikelas Vita hanya bermain-main laptop dengan Yani dan Raya. Sepertinya jam pertama kosong karena ada rapat guru di Aula. Vita ingin kelur kelas, namun memang tidak boleh keluar kelas saat jam pelajaran kosong maupun tidak kalau belum ada tanda bel istirahat. Saat membuka akun nya Vita membaca wall Rey, status Rey (aku juga bosen sama kamu. Gak ngertiin aku sama sekali #selingkuh saja :p wkwkwkwk), kemudian Vita menggebrak mejanya hingga berbunyi sangat keras, dan membuat temannya melongo melihat kearah Vita termasuk Rey.
“bisa nggak gak usah ghebrak-gebrak meja. Dasar !” marah Rey
“udah Rey diem. Ini semua juga gara-gara Loe. Udah Vit sabar yaa?” kata Yani sahabatnya tak tega melihat Vita bersedih gara-gara Rey. “eh loe nggak tau apa-apa mendingan loe diem!” bentak Rey pada Yani. Tak ada satu kalimatpun yang terucap dari mulut Vita kemudian dia segera pergi keluar.
        Akhirnya jam pelajaran terakhir  usai dan semua boleh pulang.Vita membereskan barang-barangnya yang ada diatas meja karena tadi saat pelajaran ke 5-6 semua isi tas dikeluarkannya.
Dilihatnya semua sudah keluar  tinggal Vita, Zaka dan Ditra yang ada didalam, kemudian Zaka segera keluar meninggalkan Vita dan Ditra dikelas.
Tiba-tiba Ditra menghampiri Vita yang sedang sibuk membereskan buku-bukanya.
“mau bantuan?” tawar Ditra kepada Vita yang sangat sibuk dengan barang-barangnya
“makasih” jawab Vita singkat, tak lama buku-buku Vita sudah tertata rapi didalam tas yang lumayan besar berwarna hitam bercorak Putih disampingnya.
Vita segera keluar kelas, Ditra mengikutinya. Saat hendak mau beranjak pergi Ditra mencegah Vita.
“Vit aku ngomong sama kamu, beri aku waktu.”
“ngomong aja Dit, aku gak punya banyak waktu, aku capek ingin cepat-cepat pulang” jawab Vita
“ya sudah gak jadi” Ditra mulai tidak mood dengan Vita yang selalu begitu dengannya, kemudian beranjak pergi meninggalkan Vita. Tiba-tiba Vita meraih tangan Ditra dari belakang “mau ngomong apa? Diberi waktu itu seharusnya dimanfaatkan!” kata Vita kemudian melepaskan tangannya dari Ditra.
“aku sayang banget Vit sama kamu, bahkan sudah dari kelas 7” kata-kata itu keluar dari mulut Ditra yang membuat Vita sangat kaget dan tidak percaya karena Ditra terkenal dengan Palyboynya dan suka memberi harapan palsu kepada cewek yang menyukainya.
“terserah. Aku capek aku ingin pulang” kemudian Vita meninggalkan Ditra sendiri.
        Kemudian Rey dan beberapa kawannya datang menghampiri Ditra “sabar ya Dit, itulah Vita tapi sebenarnya dia itu baik dan lembut entah apa yang membuatnya dingin terhadap laki-laki aku juga tidak tahu” kata Rey pada Ditra.
Sebenarnya Rey sudah bisa melepaskan Vita walaupun agak berat makanya tadi dia berlagak berduaan dengan Natalia karena Rey sudah tahu semua. Saat jalan dengan Rey Vita membawa buku hariannya dan saat akan pulang buku Vita jatuh dan semua telah dibaca dengan Rey. Ternyata sebenarnya Vita suka dengan Ditra namun Ditra tak pernah menanggapi ataupun menghargai perasaannya maka dari itu saat Rey menyatakan suka pada Vita, Vita langsung menerima agar dia bisa melupakan Ditra selamanya.
“makasih ya Rey.ini salahku, jangan putuskan Vita dulu ya?”
“aku akan bantu kamu Dit, karena aku sayang kamu dan Vita” kemudian mereka berdua saling berangkulan.
        Hari ini hari minggu selesai sarapan Vita duduk ditaman belakang sambil memandangi indahnya kolam dan pohon-pohon dirumahnya. “Ditra Ditra aku belum bisa melupakan kamu, kamu yang paling berharga, aku sakit belajar membencimu dan menyukai Rey aku tidak pantas dengan Rey aku kasihan sama Rey. Andai kamu tahu Dit aku sayang banget sama kamu” Vita bergumam sendiri tiba-tiba dari belakang ada yang menjawab semua kata-katanyatadi “aku juga sayang banget Vit sama kamu, aku juga sakit aku pura-pura mencintai cewek lain dan membiarkan kamu bersama Rey” ternyata itu adalah Ditra.
“Ditra? Ngapain kamu kemari, aku nggak bilang gitu kok” jawab Vita kaget dan heran karena tiba-tiba ada Ditra dibelakangnya.
“Vita sayang. Aku sudah tahu semuanya kok dan aku sama sekali tidak marah sama kamu karena aku sayang kamu dan juga Ditra.  Jangan pernah berbohong tentang Cinta karena kamu akan terasa terpaksa sekali. Cinta tidak bisa dipaksa maupun terpaksa Cinta harus dengan tulus dari hati” jelas Rey pada Vita, Vitapun kaget kenapa semua ada dirumahnya
“setangkai bunga mawar ini hanya untukmu Vit. Kamu maukan jadi yang terindah dalam hari-hariku” Ditra menunduk dan berlutut dihadapan Vita
“tapi aku sayang sama Rey” jawab Vita kemudian menatap Rey
“aku juga sayang sama kamu Vit, tapi aku tahu kamu lebih sayang Ditra. Trimalah cintanya yang tulus itu kepadamu karena kesempatan tidak datang dua kali” jelas Rey pada Vita
“sebenarnya aku juga suka sama kamu, tapi kenapa selama ini kamu tak pernah tahu?” tanya Vita pada Ditra, kemudian Ditra berdiri
“maafkan aku, sekarang kamu trima aku apa nggak?”
“emmm enggak, aku enggak mau temenan sama kamu , aku maunya lebih dari teman” gurau Vita
“jadi kamu trima aku. Makasih aku sayang kamu Vit” Ditra sangat senang sekali karena cintanya diterima dengan Vita. Lalu Ditra menggandeng Vita dengan disaksikan Rey mereka saling bahagia kemudian datanglah Natalia. Rey saat itu juga menyatakan cinta kepada Natalia. Akhirnya mereka berdua bahagia.
        Rey dengan Natalia, vita dengan Ditra
“Gadis Lincah, Gadis crewet, lucu baik dan ngegemesin ini untukmu” ternyata Ditra menyiapkan sebuah poster untuk Vita yang bertuliskan I LOVE YOU, Gadis Lincah adalah sebutan yang pantas untukmu.
Tiba-tiba Vita menyenggol Ditra “dasar. Lincah apaan?”, “Lincah selalu dimataku, dihatiku dan dihari-hariku” Ditra ngegombalin Vita.
“huuu dasar Ditra suka ngegombal” kata Rey dan Natalia. Kemudian mereka semua saling bercanda dan tertawa.


SELESAI

Tidak ada komentar: